Senin, 18 April 2011

Seperti Daun Aku Mendambakan Gerimis


D Kemalawati


Aku menyapamu
kadang selugas awan berarak
di perak sinar surya
kadang seperti air bening
memercik permukaan telaga
kadang selembut kaki gerimis
menyentuh kelopak muda
menyegarkan sari yang termangu
di dalamnya

tapi kau selalu melihat petir kala sapaku hadir
dengan angkuh kau undang guruh
menyempurnakan gemuruh

kau pun tahu tentang lisan yang cedera
dan makna menjadi percuma
tapi aku bersikeras menanam rumpun kata
hingga tumbuh pucuk-pucuk doa

yang kubutuhkan adalah sekendi air putih
curahlah ke lambungku
yang tak henti mengunyah baramu   

kau tahu, aku tetap menyapamu
tanpa memilih waktu
seperti daun aku mendamba gerimis
sebelum matahari menghanguskan hijauku


Banda Aceh, April 2011