Rabu, 09 Maret 2011

KAU DAN BURUNG KUNTARI

D Kemalawati

Lupakan burung kuntari yang dungu itu
kalau kau hanya bisa menulis sebaris puisi
dan sepotong prosa yang mati di ketiak pagi

diliris telapak tanganmu
terletak berbilah rencong
dan akan menjelma mata angin

selayaknya pagi yang kita undang
datang menjemput embun 
agar putik merekah sempurna
dan para peziarah tetap menabur bunga
di pusara ombak dan air mata
milik puak yang kau anggap celaka

ajak kunang-kunang malam
berkaum untukmu
di atas bukit tumbuh tabuhlah rapai
dan kau tak hanya sebatas rateb
tapi sebagai debus haram disentuh besi

Banda Aceh, 30 Juli 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar