kau mungkin mencariku di dinding
tempatku biasa singgah
setelah menyusuri langit-langit
mengembara menyibak laba-laba
memilah remah cahaya
setelah menyusuri langit-langit
mengembara menyibak laba-laba
memilah remah cahaya
di celah gumpalan mega
diri di buram jendela
kau telah membacaku berulang
menandai dengan lipatan
sebagai ruas buku
aku berdenyut
dalam rabaan
pintu itu
di daunnya yang memantulkan bunyi
diri di buram jendela
kau telah membacaku berulang
menandai dengan lipatan
sebagai ruas buku
aku berdenyut
dalam rabaan
pintu itu
di daunnya yang memantulkan bunyi
jemarimu biasa mengetuk
harum taman setelah gerimis
dan keringatmu
harum taman setelah gerimis
dan keringatmu
kutahu di belakang punggungmu
seikat mawar atau setangkai edelweis
masih basah
mungkin kau tetap mencariku
masih basah
mungkin kau tetap mencariku
menandai dan melipat ruas semu
dinding-dinding yang berlalu
Meulaboh-Banda Aceh, 12 Mei 2011
Meulaboh-Banda Aceh, 12 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar