Senin, 28 Februari 2011

MENGEJA PERTEMUAN



D Kemalawati

pertemuan pertama
retina matamu tak menyimpan apa-apa
selain sebentuk bulan
di batas langit sebelum senja
selapis kabut tipis turun ke laut
aku mendengar bisik pasir setelah
gelombangmu menjauh

pertemuan kedua
kemboja kuning diantara merah apel
dua bungkus teh di atas meja
air panas sisa menyeduh kopi
langit petang dan sisa gerimis di menara
senyummu tak berbaris
awan hitam mengambang
pelupuk mata menjadi kolam
aku mulai menjaga riaknya
beberapa teratai terbilang
menutup permukaan

pertemuan ketiga
tak kutemukan jinak mantra
kaki malam merayap tanpa dupa
asap mengepul di kamar tidur
perih mata mengeja tanda
kutemukan jarak langit dan kaki pelangi
separuh ilalang terbakar di dada pagi

(: setelah tak jadi mimpi; pertemuan tak lagi dinanti)

Banda Aceh, 3 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar